Riemantan Najamudin, Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta telah malaksanakan kegiatan Penanganan Stunting Terpadu di Desa Malinau Kota.

Sesuai dengan judul kegiatannya pada program MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA yaitu Penaganan Stunting Terpadu dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Malinau Kota.

Najamudin mengatakan  kepada awak media  Kamis 19 Februari 2024 Kegiatan ini berlangsung sejak bulan November 2023 hingga Februari 2024.

Riemantan Najamudin juga menyampaiakan kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Stunting dapat menyebabkan gangguan kognitif, fisik, dan imunitas pada anak, serta berdampak pada kesejahteraan dan produktivitas mereka di masa depan.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau, prevalensi stunting di Desa Malinau Kota pada tahun 2023 mencapai 15,6 persen, yang merupakan angka tertinggi di antara desa-desa lain di Kecamatan Malinau Kota. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua, terutama sebagai pemerintah desa yang bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, kami telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting di Desa Malinau Kota, dengan mengacu pada arahan dari Bupati Malinau dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Malinau. Beberapa langkah yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut:

• Melakukan identifikasi dan pemantauan terhadap keluarga sasaran, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan melibatkan kader posyandu, bidan desa, dan tenaga kesehatan lainnya.
• Menyediakan dan mendistribusikan paket gizi tambahan, seperti susu, telur, buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya, kepada keluarga sasaran secara rutin dan berkala.
• Mengadakan penyuluhan dan konseling gizi, kesehatan, dan sanitasi, kepada keluarga sasaran dan masyarakat umum, dengan menggandeng puskesmas, dinas kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil.
• Meningkatkan akses dan kualitas air bersih, sanitasi, dan kebersihan lingkungan, dengan membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana MCK (mandi, cuci, kakus), sumur, saluran air, tempat sampah, dan sebagainya.
• Mendorong dan mengawasi pelaksanaan program RT Bersih, yaitu program yang mewajibkan setiap rumah tangga untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya, dengan memberikan insentif dan sanksi bagi yang mematuhi dan melanggar.
• Melakukan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa-desa tetangga, serta mitra kerja lainnya, dalam rangka konvergensi penanganan stunting terpadu.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi penurunan angka stunting di Desa Malinau Kota, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Namun, kami menyadari bahwa upaya penanganan stunting terpadu tidak dapat dilakukan oleh pemerintah desa saja, melainkan membutuhkan partisipasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kami mengajak dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Desa Malinau Kota, untuk bersama-sama berkomitmen dan berkontribusi dalam penanganan stunting terpadu, dengan cara-cara sebagai berikut:

• Menyadari dan memahami pentingnya gizi seimbang, kesehatan, dan sanitasi, bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan keluarga.
• Menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air bersih, berolahraga, istirahat cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan sebagainya.
• Memanfaatkan dan mematuhi pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, persalinan, KB, posyandu, dan sebagainya.
• Menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan, dengan cara mandi, cuci tangan, sikat gigi, buang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.
• Mendukung dan mengawasi pelaksanaan program RT Bersih, dengan cara memberikan contoh, motivasi, dan koreksi kepada sesama warga.
• Memberikan masukan, saran, dan kritik yang konstruktif kepada pemerintah desa, terkait dengan penanganan stunting terpadu.